FOOD NOT BOMBS JOGJAKARTA



MANIFESTO FOOD NOT BOMBS
  • Makanan adalah hak semua orang bukan hak istimewa segelintir orang saja!
  • Terdapat cukup makanan untuk semua orang dimana-mana!
  • Kekurangan bahan makanan pokok adalah bohong!
  • Disaat kita lapar atau membutuhkan tempat berteduh, kita punya hak untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dengan cara meminta, mengamen, atau menempati bangunan-bangunan kosong!
  • Kapitalisme menjadikan makanan sebagai sumber keuntungan, bukansebagai kebutuhan pokok!



APA & MENGAPA FOOD NOT BOMBS ?

Di berbagai penjuru dunia saat ini telah terbangun puluhan kelompok-kelompok Food Not Bombs (FNB) yang aktivitasnya adalah membagi-bagikan makanan vegetarian gratis untuk orang-orang miskin dan siapa pun yang tidak mampu membeli makanan.

FNB sebagai dapur umum berawal dari gerakan protes anti nuklir Amerika di Cambridge, Massachusetts (pada tahun 1980an) dimana dapur-dapur berfungsi untuk menyediakan konsumsi bagi kelompok-kelompok protes.

FNB beserta aktifitasnya sebagai dapur umum terus berlanjut di Amerika Utara dan dengan cepat menyebar, dari Amerika Utara, Eropa, sampai ke negara-negara di benua Asia, seperti di Malaysia,Filipina dan Indonesia (di Bandung, Jakarta, Salatiga, Pati dan Yogyakarta).

Merujuk pada namanya, kita tidak perlu melakukan analisa kompleks untuk memahami dasar pemikiran FNB, bahwa yang dibutuhkan manusia adalah kehidupan (FOOD = pangan) bukan kematian (BOMBS = senjata/bom). Kelompok-kelompok FNB yang besar dan yang kecil, terus berevolusi dengan pengembangan beragam programnya dan dengan tetap mengusung semangat awal FNB, mempromosikan kehidupan.

Bahwa tidak seorangpun harus terpuruk dengan kelaparan diatas bumi yang kaya sumberdaya. Seharusnya sumberdaya diatas bumi ini tidak dialokasikan untuk ketamakan, ambisi mendominasi dan perebutan kekuasaan oleh segelintir orang.

Ketika bumi cukup kaya untuk menghidupi seluruh mahluk yang hidup diatasnya, kita sering mendengar argumen bahwa kekurangan pangan dan sulitnya akses untuk makanan dan kebutuhan-kebutuhan pokok bagi sebagian besar manusia adalah akibat berlebihnya populasi. Benarkah demikian? Adakah kemungkinan lain yang justru nyata di depan mata namun tidak dihiraukan. Contohnya seperti akses-akses bahan makanan yang dimonopoli, tanah-tanah produktif yang diprivatisasi, tumbuh-tumbuhan yang diklaim menjadi hak milik, sumber-sumber air yang dimonopoli. Hak-hak kita atas kebutuhan mendasar justru diserahkan pada ‘hukum pasar’.

Pengingkaran hak-hak akan akses yang terbuka pada kebutuhan-kebutuhan pokok merupakan pengingkaran akan kehidupan itu sendiri. Tatanan masyarakat dan sistem social yang ada saat ini telah mentolerir bahkan mempromosikan pengingkaran-pengingkaran tersebut.

Di satu sisi adalah semakin terkonsentrasinya kekayaan dan akses bagi segelintir orang, pada sisi lainnya adalah keterpurukan ekonomi dan social bagi mayoritas masyarakat. Saat ini kita merujuk pada liberalisasi ekonomi, suatu rantai dominasi ekonomi dan sosial oleh minoritas terhadap mayoritas - perluasan privatisasi dan perluasan wewenang lembaga-lembaga elitis untuk menentukan kebijakan yang menyangkut kehidupan mayoritas masyarakat.

Pada sisi lainnya, di balik arus utama, rantai dominasi yang mengingkari kehidupan; adalah beragam inisiatif besar dan kecil, untuk mereklamasi kehidupan tersebut. Food Not Bombs merupakan inisiatif dalam jejaring kerja yang ingin mendorong transformasi untuk suatu tatanan yang mempromosikan kehidupan!!



KAMPANYE & INISIATIF

*
Akses terhadap pangan :

Wacana yang mengkampanyekan akses terhadap pangan dan kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya sebagai kebutuhan mendasar manusia, yang harus dijamin oleh suatu tatanan sosial. Kampanye ini mencakup penyampaian informasi dan wacana akses terhadap pangan pada publik: pangan sebagai komoditas dan peran korporasi; kebijakan negara terhadap komoditas pertanian dan petani; komoditas pangan dalam era pasar bebas; kerentanan pangan dan gizi buruk yang marak terjadi; resistensi masyarakat untuk memperjuangkan akses terhadap pangan; kasus-kasus keberhasilan masyarakat untuk memperluas akses terhadap pangan dan hidup mereka.

*
Keamanan pangan & lingkungan:

Kampanye wacana kritis pada teknologi pertanian yang mengakibatkan kerusakan lingkungan dan erosi/kerusakan keanekaragaman hayati dan yang mempunyai potensi untuk merugikan kesehatan manusia; serta bentuk-bentuk ketergantungan pada teknologi pertanian yang merugikan petani, masyarakat luas dan lingkungan (teknologi rekayasa genetika, varietas hibrida, pertanian non organik)

*
Isu-isu spesifik|

Saat ini FNB Yogyakarta bersama organisasi-organisasi dan kelompok-kelompok lain sedang dalam proses untuk mengkampanyekan penghentian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang direncanakan di Muria, Jawa Tengah dan Sampang, Madura.

Praksis FNB

*
Pengadaan makan gratis untuk publik- dapur umum berkala yang dilangsungkan setiap bulan
*
Demonstrasi dan realisasi alternatif dalam skala-skala tertentu (studi tur, magang di pertanian organik, perintisan lahan pertanian organik, perintisan relasi produktif dengan petani).



Ingin terlibat dengan FNB ??

FNB Yogyakarta mengandalkan bantuan finansial dan non finansial dari beragam kelompok atau individu yang mendukung misi FNB. Saat ini FNB beroperasi dengan pendanaan dan sumberdaya yang berasal dari anggota FNB, donasi finansial dan non finansial dari individu ataupun organisasi/kelompok dan sumbangan tenaga dan keahlian dari relawan dan relawan ahli.Jika anda berpikir untuk terlibat dengan kegiatan FNB, kontak kami:

Food Not Bombs Yogyakarta
E-mail: fnb-jogja@riseup.net

0 comments: